Selasa, 23 Juli 2013

Suatu Senja Tatkala Aku Berbaring

"Kau pernah berbaring di sini."
Aku merentangkan tangan di atas kasur dan meletakannya di dada. Merasakan hangat dan aroma yang tak banyak tersisa dari selembar kain pembungkus dari kasur di kamarku. Kemudian merasakan sesak yang membuncah, mengalir dari telapak tangan merasuki tulang-tulang rusuk hingga kukeluarkan bersama hembusan nafas yang berat. Ku palingkan tubuhku ke arah tembok dan kupejamkan mataku.
"Ya, kau pernah berbaring di sini."

"Dan di sini."




23 Juli 2013
17:46
untuk dia yang tak berani menatap mata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar