Kamis, 11 April 2013

Commitment

If you have committed, how far will you go?

Ini bukan kisah cinta. Ia sudah lama pergi. Cinta sudah tak di sini. Tetapi ini tentang komitmen. Komitmen akan sebuah keutuhan hubungan. Cinta memang bisa datang dan pergi tanpa permisi, tetapi tidak dengan komitmen. Meskipun cinta sudah pergi, seberapa jauhkah engkau akan memperjuangkan sebuah komitmen? Memperjuangkan komitmen jauh lebih sulit daripada memperjuangkan cinta. Tetapi memperjuangkan komitmen tidak lagi sulit ketika cinta bersinergi. Sayang ia sudah tak ada di sini. Sehingga kini aku kerja sendiri. Tapi aku akan mencoba dan mencari yang telah pergi, dengan komitmen. Because relationship is about two people. People. Not thing. Manusia bukanlah barang disposable. This is a commitment about love, and a humanity.

Berbicara tentang komitmen, saya teringat akan sebuah buku yang bercerita tentang komitmen. Ditulis oleh Ninit Yunita, sebuah buku yang sangat saya rekomendasikan bagi mereka yang mau berurusan dengan cinta. Karena cinta dan komitmen mungkin adalah satu paket yang tidak pernah kamu ketahui sebelumnya. Ada kutipan yang mampu membuat saya terdiam sejenak,

"Sebagian dari kita mungkin ada yang mencintai seseorang karena keadaan sesaat. Karena dia baik, karena dia pintar, even mungkin karena dia kaya. Tidak pernah terpikir apa jadinya, kalau dia mendadak jahat, mendadak tidak sepintar dulu, atau mendadak miskin. Will you still love them, then? That's why you need commitment. Don't love someone because of what/how/who they are. From now on, start loving someone, because you want to." (Test Pack, Ninit Yunita)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar