Selasa, 31 Desember 2013

Perayaan

Baru enam jam kita menjalani tahun 2014. Dan baru enam jam yang lalu masing-masing dari kita merayakan tahun baru.
Perayaan.
Ada yang merayakan tahun baru dengan meniup terompet.
Ada yang merayakan tahun baru dengan membakar kembang api.
Ada yang merayakan tahun baru dengan menonton kembang api.
Ada yang merayakan tahun baru dengan makan bersama.
Ada yang merayakan tahun baru dengan berdoa.
Semuanya sah-sah saja. Namun entah mengapa perayaan identik dengan sesuatu yang ramai. Sesuatu yang ingar-bingar. Perayaan tahun baru baru dikatakan sah apabila merayakannya dengan semarak.
Dan saya merayakannya dengan tidur. Saya memilih tidur.
Dengan semua kejadian dan campur-aduk perasaan, tidur adalah satu-satunya cara untuk berdamai dengan diri sendiri. Saya mau merayakan tahun baru bukan di dunia yang penuh kesedihan ini. Saya merayakannya di alam mimpi. Saya percaya akan mimpi. Saya percaya akan dongeng. Setidaknya, mereka dapat memberi saya kebahagiaan. Mereka dapat memberi saya harapan. Dan juga memberi jutaan anak lainnya kebahagiaan dan harapan.
Bukankah itu yang terpenting yang kita perlukan untuk menjalani tahun 2014?
Kebahagiaan dan harapan?

Selamat tahun baru 2014.

Jumat, 06 Desember 2013

Menulis Rasa

Aku ingin menulis.
Kutuliskan kisah-kisah cintaku
Kutuliskan seluruh perasaanku
Kutuliskan seluruh keinginanku
Yang tak akan pernah bisa kuucapkan, hanya berakhir sebatas harapan. Sebatas doa.
Oleh sebab itu aku suka menulis.
Meskipun tak ada yang membaca
Meskipun tak ada yang memuji
Meskipun tak ada yang mencibir
Dan aku sedang menulis
Untuk dia, untuk aku.
Dan kisah cinta kita yang bahagia
Namun sebatas hitam di atas putih
Karena nyatanya hati ini terasa perih
Mungkin memang aku adalah orang yang bersedih.

7 Desember 2013
(Untitled - Maliq & d'Essentials)

Selasa, 23 Juli 2013

Suatu Senja Tatkala Aku Berbaring

"Kau pernah berbaring di sini."
Aku merentangkan tangan di atas kasur dan meletakannya di dada. Merasakan hangat dan aroma yang tak banyak tersisa dari selembar kain pembungkus dari kasur di kamarku. Kemudian merasakan sesak yang membuncah, mengalir dari telapak tangan merasuki tulang-tulang rusuk hingga kukeluarkan bersama hembusan nafas yang berat. Ku palingkan tubuhku ke arah tembok dan kupejamkan mataku.
"Ya, kau pernah berbaring di sini."

"Dan di sini."




23 Juli 2013
17:46
untuk dia yang tak berani menatap mata.

Kamis, 11 April 2013

Commitment

If you have committed, how far will you go?

Ini bukan kisah cinta. Ia sudah lama pergi. Cinta sudah tak di sini. Tetapi ini tentang komitmen. Komitmen akan sebuah keutuhan hubungan. Cinta memang bisa datang dan pergi tanpa permisi, tetapi tidak dengan komitmen. Meskipun cinta sudah pergi, seberapa jauhkah engkau akan memperjuangkan sebuah komitmen? Memperjuangkan komitmen jauh lebih sulit daripada memperjuangkan cinta. Tetapi memperjuangkan komitmen tidak lagi sulit ketika cinta bersinergi. Sayang ia sudah tak ada di sini. Sehingga kini aku kerja sendiri. Tapi aku akan mencoba dan mencari yang telah pergi, dengan komitmen. Because relationship is about two people. People. Not thing. Manusia bukanlah barang disposable. This is a commitment about love, and a humanity.

Berbicara tentang komitmen, saya teringat akan sebuah buku yang bercerita tentang komitmen. Ditulis oleh Ninit Yunita, sebuah buku yang sangat saya rekomendasikan bagi mereka yang mau berurusan dengan cinta. Karena cinta dan komitmen mungkin adalah satu paket yang tidak pernah kamu ketahui sebelumnya. Ada kutipan yang mampu membuat saya terdiam sejenak,

"Sebagian dari kita mungkin ada yang mencintai seseorang karena keadaan sesaat. Karena dia baik, karena dia pintar, even mungkin karena dia kaya. Tidak pernah terpikir apa jadinya, kalau dia mendadak jahat, mendadak tidak sepintar dulu, atau mendadak miskin. Will you still love them, then? That's why you need commitment. Don't love someone because of what/how/who they are. From now on, start loving someone, because you want to." (Test Pack, Ninit Yunita)

Selasa, 22 Januari 2013

Fix Me


When you try your best, but you don't succeed
When you get what you want, but not what you need
When you feel so tired, but you can't sleep
Stuck in reverse

And the tears come streaming down your face
When you lose something you can't replace
When you love someone, but it goes to waste
Could it be worse?

Lights will guide you home
And ignite your bones
And I will try to fix you

And high up above or down below
When you're too in love to let it go
But if you never try you'll never know
Just what you're worth

Lights will guide you home
And ignite your bones
And I will try to fix you

Tears stream down your face
When you lose something you cannot replace
Tears stream down your face
And I...

Lights will guide you home
And ignite your bones
And I will try to fix you

(Fix You - Coldplay)

I'm pretty sure you're familiar with this song. And maybe this is one of your favorite songs. But do you know the story behind this song?

This song has written by Chris Martin and has released on 5 September 2005. Chris wrote this song for his wife, Gwyneth Paltrow, after her father died. She came home from the hospital covered and drenched in tears. He started crying and asked her, "What can I do for you? Tell me how I can help..", and she looked up at him and said "Just hold me.. 'cause you're the only thing that can fix me right now."

And that was that - he wrote the song the next day.

I believe, when you're in your lowest point in your life,  all that you need is just someone who will hold you tight and say "I will fix you". That's more than enough. That's can't be paid by anything.

And it's just like me right now. I don't know you're know or not, but..
I need you...

Fix me...

Please...