Baru enam jam kita menjalani tahun 2014. Dan baru enam jam yang lalu masing-masing dari kita merayakan tahun baru.
Perayaan.
Ada yang merayakan tahun baru dengan meniup terompet.
Ada yang merayakan tahun baru dengan membakar kembang api.
Ada yang merayakan tahun baru dengan menonton kembang api.
Ada yang merayakan tahun baru dengan makan bersama.
Ada yang merayakan tahun baru dengan berdoa.
Semuanya sah-sah saja. Namun entah mengapa perayaan identik dengan sesuatu yang ramai. Sesuatu yang ingar-bingar. Perayaan tahun baru baru dikatakan sah apabila merayakannya dengan semarak.
Dan saya merayakannya dengan tidur. Saya memilih tidur.
Dengan semua kejadian dan campur-aduk perasaan, tidur adalah satu-satunya cara untuk berdamai dengan diri sendiri. Saya mau merayakan tahun baru bukan di dunia yang penuh kesedihan ini. Saya merayakannya di alam mimpi. Saya percaya akan mimpi. Saya percaya akan dongeng. Setidaknya, mereka dapat memberi saya kebahagiaan. Mereka dapat memberi saya harapan. Dan juga memberi jutaan anak lainnya kebahagiaan dan harapan.
Bukankah itu yang terpenting yang kita perlukan untuk menjalani tahun 2014?
Kebahagiaan dan harapan?
Selamat tahun baru 2014.
Selasa, 31 Desember 2013
Jumat, 06 Desember 2013
Menulis Rasa
Aku ingin menulis.
Kutuliskan kisah-kisah cintaku
Kutuliskan seluruh perasaanku
Kutuliskan seluruh keinginanku
Yang tak akan pernah bisa kuucapkan, hanya berakhir sebatas harapan. Sebatas doa.
Oleh sebab itu aku suka menulis.
Meskipun tak ada yang membaca
Meskipun tak ada yang memuji
Meskipun tak ada yang mencibir
Dan aku sedang menulis
Untuk dia, untuk aku.
Dan kisah cinta kita yang bahagia
Namun sebatas hitam di atas putih
Karena nyatanya hati ini terasa perih
Mungkin memang aku adalah orang yang bersedih.
7 Desember 2013
(Untitled - Maliq & d'Essentials)
Kutuliskan kisah-kisah cintaku
Kutuliskan seluruh perasaanku
Kutuliskan seluruh keinginanku
Yang tak akan pernah bisa kuucapkan, hanya berakhir sebatas harapan. Sebatas doa.
Oleh sebab itu aku suka menulis.
Meskipun tak ada yang membaca
Meskipun tak ada yang memuji
Meskipun tak ada yang mencibir
Dan aku sedang menulis
Untuk dia, untuk aku.
Dan kisah cinta kita yang bahagia
Namun sebatas hitam di atas putih
Karena nyatanya hati ini terasa perih
Mungkin memang aku adalah orang yang bersedih.
7 Desember 2013
(Untitled - Maliq & d'Essentials)
Langganan:
Postingan (Atom)